Fast Response Contact : 085355991986

STORY – KISAH Korban Kasus Narkoba di Riau, Terlibat Geng Motor hingga Jadi Joki Internasional

PEKANBARU – Menjadi penunggang kuda (Joki) klas internasional, dan ikut dalam berbagai pertandingan baik Nasional maupun Internasional sudah dijalani Vito Prayoga (17) sejak setahun terakhir.

Kepiawaiannya menunggangi kuda sudah diakui dengan sejumlah prestasi yang diraihnya.

Namun siapa sangka, ternyata Vito Prayoga merupakan remaja yang pernah hidup dalam dunia kelam.

Ia pernah menjadi pecandu narkoba dan terlibat kenakalan anak geng motor di Jakarta Utara.

Karena kenakalannya juga lah, Vito Prayoga bertemu dengan prestasinya menjadi Joki.

Vito Prayoga dikirim orangtuanya ke Pondok Pesantren Quraniq Healing Indonesia di Ujung Batu Rokan Hulu untuk menjalani rehabilitasi akibat narkoba.

Di sana, Vito Prayoga menjalani terapi dan rehabilitasi sambil belajar menunggangi kuda, karena memiliki bakat dari kecil menunggangi kuda, Vito Prayoga pun menikmati hari-harinya di pusat rehabilitasi itu.

Karena kegigihannya, Vito Prayoga pun bisa menjadi Joki hebat, bahkan tidak hanya menunggangi saja namun sudah sering ikut di perlombaan, baik tingkat nasional maupun internasional.

Terakhir Vito Prayoga ikut perlombaan di Thailand kejuaraan dunia untuk Enduranrece.

Tentu prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Vito, apalagi saat ini ia sudah pulih dari ketergantungan obat terlarang tersebut.

“Alhamdulillah saya bersyukur bisa dibina di pesantren ini dan pilih dari Narkoba, kebetulan pula bertemu dengan hobi saya berkuda,” ujar Vito Prayoga saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com tadi.

Dalam berbagai kejuaraan di tanah air juga Vito Prayoga selalu ikut bersama tim berkuda dari pesantren rehabilitasi Quraniq Healing Indonesia tersebut.

“Apalagi kiai Andy (pemilik pesantren) terus mensupport kami untuk terus berkarya dan berprestasi,” ujar Vito Prayoga.

Vito Prayoga juga mengajak teman-temannya yang masih sibuk dengan narkoba dan kenakalan lainnya termasuk geng motor, untuk segera sadar dan meninggalkan dunia itu, karena bagi dia yang sudah berpengalaman tidak ada untungnya, yang ada hanya mudaratnya saja.

“Daripada narkoba mending menunggangi kuda,” ujar Vito.

Sementara Kiai Andy Sidomulyo pendiri pondok pesantren rehabilitasi Quraniq Healing Indonesia mengatakan berkuda menjadi olahraga Sunnah yang dilakukan para santri di pondok pesantrennya.

“Dengan berkuda tentunya banyak hal yang didapat, mulai dari kesehatan fisik dan tentunya juga mental, Alhamdulillah sekarang juga banyak santri kami jadi penunggang kuda hebat ikut kejuaraan dunia,” ujar Andy.

Andy juga menyalurkan hobi santrinya tersebut, apalagi ada dasar dan keahlian maka akan diasah hingga menjadi joki hebat yang bisa mengharumkan nama Indonesia dan pondok pesantren.

(tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)