pusatrehabilitasi.org– Sebentar lagi, masyarakat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, pemilihan Calon Legislatif 2019.Kontestasi ini memang semarak. Akan tetapi ada kejadian serius yang acapkali terjadi usai proses pemilihan umum.
Yakni banyaknya pada Calon Anggota Legislatif mengalami gangguan kejiwaan.
Tensi yang tinggi, banyak nya dan besarnya biaya yang telah dikeluarkan merupakan faktor penyebab hal tersebut.
Tak jarang, kita menemukan fenomena caleg yang melakukan hal-hal di luar kepatutan dikarenakan yang bersangkutan tidak lolos menjadi anggota dewan.
Pakar Psikolog Irna Minauli mengatakan, mereka yang memiliki gangguan narcissistic akan lebih rentan mengalami gangguan jiwa ketika dirinya tidak mencapai apa yang diinginkan.
“Umumnya orang yang cenderung memiliki narcissistic akan memilih profesi sebagai politisi atau artis karena dengan cara seperti ini maka hasratnya akan pemujaan akan semakin terpenuhi,” ujar Irna seperti dikutip warasmedia.com, Selasa (15/1/2019).
Irna berpendapat para penderita narcissistic umumnya berkeyakinan bahwa mereka adalah orang-orang pilihan yang memiliki banyak kelebihan sehingga sudah sepatutnya mereka dipilih dan mendapatkan kemenangan.
“Umumnya mereka tidak siap menghadapi kekalahan karena kekalahan dianggap sebagai ancaman terhadap harga dirinya,” katanya.
Itu sebabnya, lanjut Irna penderita narcissistic juga akan mencoba melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kemenangan tersebut.
Irna menjelaskan, biasanya saat seseorang mengikuti kompetisi maka ia akan dihadapkan pada kondisi siaga menghadapi suatu tekanan.
“Pada saat itu umumnya mereka akan mengalami stres yang membuatnya berupaya untuk meningkatkan usaha agar mencapai tujuan dalam hal ini terpilih sebagai anggota legislatif,” imbuhnya.
Dikatakannya, energi yang sangat besar yang telah dikerahkan itu umumnya disertai dengan bayangan, andai dirinya terpilih maka akan mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan.”Semakin besar modal yang mereka keluarkan maka biasanya akan semakin besar harapan untuk mencapai tujuan,” tambahnya.Bagi Irna, gangguan narcissistic biasanya akan pulih ketika sipenderita mendapatkan kembali komunitas di mana ia mendapatkan pemujaan.
Ada kepuasan yang akan dirasakan oleh penderita narcissistic, tatkala para tim sukses mendatanginya, dan menceritakan keberhasilan-keberhasilan yang dilakukan serta memaparkan bahwa masyarakat sangat membutuhkan dirinya.
“Mereka sering mengalami delusi kebesaran (grandiose delusional) sehingga menganggap bahwa mereka adalah orang yang paling cakap dan paling segalanya,” katanya.
Akibatnya, menurut Irna, sipenderita sering ingin menunjukkan power atau kekuasaan serta kekayaan yang mereka miliki.
“Sayangnya, selalu ada orang-orang yang bersedia menjadi penjilat dan mengambil manfaat dari kedekatannya itu,” ujarnya.
Irna mengatakan, para caleg yang pernah gagal dan mengalami gangguan jiwa akan terus mencoba peruntungannya terutama ketika ada orang-orang di sekelilingnya yang memberikan dukungan dan mengangkat harga dirinya.
“Sehingga timbul kembali bayangan bahwa dirinya memang layak untuk dipilih,” ungkapnya.
Irna menuturkan perlu upaya yang kuat untuk menyembuhkan para caleg yang telah mengalami gangguan kejiwaan.
Menurutnya, para penderita yang memiliki keluarga atau lingkungan yang dapat memberikan dukungan agar mereka bangkit kembali akan mempercepat pemulihan.”Selain itu, tentunya pendekatan agama akan sangat membantu,” pungkasnya.
Komentar Terbaru