pusat pesantren rehabilitasi – Apa itu ngelem? Mungkin yang ada di pikiran beberapa orang mengelem merupakan memakai lem untuk menempelkan sesuatu. Namun, bukan itu yang dimaksud dan akan dibahas. Ngelem di sini merupakan menghirup uap lem, zat pelarut, atau zat sejenisnya dengan maksud untuk mendapatkan sensasi “high” atau mabuk.
Efek yang ditimbulkan dari menghirup uap lem tersebut hampir sama dengan jenis narkoba lain, yaitu menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang, dan rasa tenang sesaat meski terkadang efeknya hanya bisa bertahan hingga 5 jam saja. Selain itu, mereka yang “ngelem” juga tidak merasakan lapar karena ada penekanan sensor lapar di susunan saraf otak.
Inhalen atau biasa yang disebut ngelem oleh anak-anak jalanan merupakan senyawa organik berupa gas dan pelarut yang mudah menguap. Inhalen mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak sebagai depresan. Depresan memperlambat sistem saraf pusat, mempengaruhi koordinasi gerakan anggota tubuh, dan konsentrasi pikiran. Selain itu, inhalen juga bisa mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang tidak bisa disembuhkan.
Berikut bahaya menghirup uap lem atau ngelem:
Efek ngelem jangka pendek:
– Denyut jantung meningkat
– Mual dan muntah
– Halusinasi
– Mati rasa atau hilang kesadaran
– Susah bicara atau cadel
– Kehilangan koordinasi gerak tubuh
Efek ngelem jangka panjang:
– Kerusakan otak, mulai dari cepat pikun, kesulitan mempelajari sesuatu, dan parkinson
– Otot melemah
– Depresi
– Sakit kepala dan mimisan
– Keusakan saraf (Hilangnya kemampuan mencium dan mendengar)
Walaupun dihirup hanya sekali, namun efeknya sangat fatal jika telah melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Menghirup uap lem bisa membunuh dalam seketika dengan beberapa gejala berikut ini:
1. Kematian mendadak
Kematian mendadak saat menghirup uap bahan kimia pada umumnya disebabkan oleh sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya yaitu denyut nadi meningkat dan menjadi tidak teratur. Lalu, beberapa saat kemudian nadi berhenti untuk selamanya.
2. Sesak napas
Di kalangan anak jalanan, ngelem biasanya dilakukan dengan cara menutup kepala dengan tas plastik agar uap tak menyebar ke mana-mana. Pada saat tubuh sudah terpengaruh dengan uapnya, mereka jadi tidak bisa melepas plastik sehingga menjadi tak bernyawa jika tak ada yang menolong.
3. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi bisa mengakibatkan si penghirup untuk melakukan bunuh diridalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.
4. Asphyxia
Uap yang dihirup juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan memicu asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
Itulah efek dan bahaya yang bisa didapat jika seseorang menghirup uap lem atau ngelem. Selain merusak otak, ngelem juga bisa menyebabkan kematian.
Www.pondokrehabikitasi.com
Komentar Terbaru