GAWAI telah menjadi alat ‘wajib’ yang berada di tangan anak-anak masa kini. Aneka jenis game di ponsel pintar dan aneka konsol game telah berhasil membius anak-anak sehingga mereka lupa segalanya. Jika hal ini terus berlanjut hingga berubah menjadi ‘kecanduan, tentu akan berdampak buruk bagi kehidupan seorang anak.
Karena itu, lembaga kesehatan PBB (WHO) akan segera mengklasifikasikan kencanduan game sebagai kondisi gangguan mental untuk pertama kalinya. Manual Diagnostik yang diterbitkan oleh WHO, yaitu The International Classification of Diseases akan dirilis edisi terbaru pada tahun 2018 mendatang, setelah edisi terakhir diterbitkan 27 tahun lalu pada 1990.
Dalam edisi terbarunya nanti, WHO akan mencakup gangguan kecanduan game sebagai kondisi kesehatan serius yang perlu dipantau. Kata gangguan memang belum terungkap, namun dilaporkan draf New Scientist menguraikan kritertia untuk menentukan apakah seseorang dapat digolongkan sebagai memiliki kecanduan game.
Anggota Departemen Kesehatan Mental WHO dan Penyalahgunaan Zat, Vladimir Poznyak mengatakan tentang pentingnya mengenali kecanduan game sebagai isu penting. “Profesional kesehatan perlu mengenali bahwa gangguan permainan mungkin memiliki konsekuensi kesehatan yang serius,” ujarnya kepada independent, Selasa (26/12/2017).
“Kebanyakan orang yang bermain video game tidak memiliki kelainan, sama halnya orang yang minum alkohol juga tidak mengalami gangguan. Namun, dalam keadaan tertentu yang berlebihan dapat menyebabkan efek buruk,” katanya.
Tahun lalu, periset dari Institut Universitas Oxford melakukan penelitian presentasi gamer yang kecanduan video game. Hasilnya yang dipublikasikan oleh American Journal of Psychiatary menemukan bahwa hanya dua sampai tiga persen dari 19.000 pria dan wanita di Inggris, AS, Kanada, dan Jerman mengalami lima atau lebih gejala dari Psikiatri Amerika.
Beberapa tahun yang lalu, APA membuat daftar sembilan gejala standar yang bisa menentukan kecanduan game. Gejala ini meliputi kecemasan, penarikan diri, dan perilaku antisosial.
“Sepengetahuan kami, ini adalah temuan pertama dari proyek berskala besar untuk menghasilkan bukti kuat mengenai potensi masalah baru dalam kecanduan game,” ujar penulis utama dari studi Universitas Oxford dr. Andrew Przybylski.
Sementara itu, lainnya berdebat apakah game merupakan ancaman bagi kesehatan mental, jumlah waktu yang dihabiskan banyak orang untuk bermain video game sangat mencengangkan.
Ketika para peneliti ESET mengumpulkan 500 gamer, mereka menemukan bahwa 10 persen mengaku menghabiskan antara 12 dan 24 jam terpaku pada layar video game mereka.
“Game sangat adiktif dan tidak mengherankan jika begitu banyak responden dari studi kami mengaku bahwa mereka telah bermain terlalu lama,” kata spesialis keamanan di ESET Mark James. []
Komentar Terbaru